Tata Cara Shalat Gerhana Matahari 2023, Lengkap Bacaan, Niat dan Waktunya

Umat Muslim disarankan untuk melaksanakan shalat gerhana menjelang fenomena Gerhana Matahari Hibrida 2023. Adapun Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi pada Kamis, 20 April 2023, yang dapat diamati di seluruh Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan.

Menurut BMKG, Gerhana Matahari terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga cahayanya tidak bisa mencapai bumi secara penuh. Fenomena ini hanya bisa terjadi saat fase bulan baru karena pergerakan dinamis antara matahari, bumi, dan bulan.

Majelis Ulama Indonesia (MUI Digital) menyebutkan bahwa shalat gerhana (khusuf) termasuk dalam kategori sunnah muakkadah, yaitu shalat sunnah yang sangat dianjurkan. Bagi yang ingin melaksanakan shalat gerhana matahari, dapat mengikuti tata cara yang telah ditentukan, mulai dari bacaan, rakaat hingga niatnya.

Hal ini berdasarkan dalil dari hadis Nabi SAW:

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُمْ

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seseorang. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka dirikanlah shalat dan banyaklah berdoa hingga selesai gerhana yang terjadi pada kalian.” (HR. Bukhari no. 982)

Adapun orang yang dapat mengerjakan sholat gerhana adalah mereka yang berada di wilayah yang dilintasi gerhana. Sementara orang yang wilayahnya tidak dilintasi gerhana tidak dituntunkan mengerjakannya.

 

Waktu Melaksanakan Shalat Gerhana

Lantas kapan waktu melaksanakan shalat gerhana ini?

Dikutip dari laman Muhammadiyah, sholat gerhana dilaksanakan pada saat terjadi gerhana hingga selesainya. Artinya shalat dilakukan pada puncak terjadinya gerhana.

Bagaimana jika sementara sholat gerhana telah selesai?

Mengingat waktu terjadinya gerhana yang cukup singkat, maka apabila gerhana telah usai sementara shalat masih dilaksanakan, maka shalat tetap dilanjutkan dengan memperpendek bacaan.

Berapa Rakaat Shalat Gerhana Matahari

Pelaksanaan shalat gerhana matahari dapat dikerjakkan secara berjamaah. Baik di dalam masjid maupun di tanah lapang.

Jumlah rakaat shalat gerhana matahari adalah 2 rakaat. Urutan dan langkah-langkanya pun sama dengan shalat sunnah pada umumnya.

Niat Shalat Gerhana Matahari

Adapun bacaan niat sholat gerhana yang dapat dilafalkan adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta’ala

 

Tata Cara Shalat Gerhana Matahari

Pelaksanaan sholat gerhana Matahari (kusuf) tidak perlu adzan dan iqamah. Apabila gerhana sudah mulai terjadi, maka bilal menyerukan shalat dengan membaca “aṣ-ṣalātu jāmi’ah”.

Melansir laman IAIN Madura, berikut ini panduan dan tata cara shalat gerhana matahari:

  1. Membaca niat shalat gerhana sambil takbiratul ihram
  2. Membaca doa iftitah dilanjutkan dengan taawudz
  3. Imam membaca surat Al-Fatihah dan surah lainnya. Disunnahkan membaca surah AL-Baqarah namun boleh juga surah pendek lainnya. Adapun pembacaan ini dilafalkan secara sirry (tanpa dikeraskan)
  4. Ruku’
  5. Bangun dari ruku’ (i’tidal).
  6. Setelah i’tidal tidak langsung sujud, tapi dilanjutkan dengan membaca surah AL-Fatihah dan surah lainnya. Disunnahkan membaca Surah Ali Imran atau boleh juga baca surah pendek lainnya. Dibaca secara sirry (tanpa dikeraskan)
  7. Ruku’ yang kedua
  8. Bangun dari ruku’ (i’tidal). Imam membaca ‘sami’allāhu li man ḥamidah’, dan makmum membaca ‘rabbanā wa lakal-ḥamd’.
  9. Sujud
  10. Berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua. Membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan membaca QS An-Nisa atau boleh juga membaca surah pendek lainnya. Dibacakan dengan sirry (tanpa dikeraskan).
  11. Ruku’
  12. Bangun dari ruku’ (I’tidal)
  13. Seperti rakaat pertama, tidak langsung sujud tapi dilanjutkan dengan membaca surat Al-fatihah dan surah lainya. Sunnahnya membaca QS Al-Ma’idah atau boleh juga surah pendek lainnya. Dibacakan secara sirry (dikeraskan).
  14. Ruku’ yang kedua
  15. Bangun dari ruku’ (i’tidal)
  16. Sujud
  17. Tasyahud Akhir
  18. Salam.

Perbanyak sedekah di hari gerhana melalui Teman Berbagi

Sumber : detikcom

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Tentang Kami
    Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) didirikan pada 4 juli 2011, sebagai sebuah lembaga amil zakat yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan mereka yang telah berjasa dalam pengajaran pendidikan keterampilan pemberdayaan dan dakwah di masyarakat.
    Kontak Yakesma
    Jalan Teluk Jakarta No.9
    Komp. AL Rawa Bambu, Pasar Minggu,
    Jakarta Selatan 12520
    Telp: (021) 22 789 677 | WA. 0822 7333 3477
    Email: welcome@yakesma.org
    Sosial Media
    2023 - Yayasan Kesejahteraan Madani