Dahsyat! Ini Pahala, Keutamaan, dan Hadits Menyayangi Anak Yatim

Kedudukan anak yatim dalam Islam sangat istimewa, sehingga Allah SWT dan Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya menyayangi serta menyantuni mereka. Orang yang ikhlas dan tulus merawat serta menyayangi anak yatim tidak hanya dijanjikan surga oleh Allah SWT, tetapi juga kelak diberikan berbagai pahala lain baik di dunia maupun di akhirat.

Keutamaan Menyayangi Anak Yatim dalam Ajaran Islam

Bagi mereka yang belum memahami sepenuhnya, anak yatim adalah anak yang kehilangan ayahnya saat masih kecil atau sebelum mencapai usia dewasa. Anak yatim yang berada dalam keadaan kurang mampu mendapatkan kedudukan yang istimewa dan menjadi prioritas dalam menerima santunan, zakat, infak, dan sedekah.

Allah SWT sangat menghormati mereka, sebagaimana disebutkan sebanyak 23 kali dalam Al-Quran. Dalam Al-Quran, Allah dengan tegas menyatakan bahwa anak yatim harus dikasihi, dirawat, dan diperhatikan, seperti yang tercantum dalam Surah Al-Baqarah ayat 220:

“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik” (QS. Al-Baqarah [2]: 220).

Lalu, apa saja keutamaan menyayangi dan menyantuni anak yatim yang dapat diperoleh? Berikut 14 pahala atau keutamaannya yang perlu diketahui:

  1. Dijamin Masuk Surga

Surga adalah tujuan akhir yang diimpikan setiap orang, dan umat Muslim melakukan berbagai usaha untuk mendapatkan ridho Allah SWT dan mendapatkan tempat di surga-Nya. Tujuan hidup manusia di dunia adalah mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat, yang merupakan kehidupan abadi dan kekal. Rasulullah SAW menjanjikan bahwa orang-orang yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan tempat di surga, sebagaimana yang disampaikan dalam salah satu hadisnya:

“Orang-orang yang merawat anak yatim di antara umat Muslim, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga, kecuali jika mereka melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

Dengan demikian, selama seseorang tidak melakukan dosa yang tidak bisa diampuni oleh Allah SWT, dia akan dijamin masuk surga, sebagaimana dijelaskan dalam hadis tersebut. Dalam konteks ini, memberi makan dan minum kepada anak yatim tidak hanya dilakukan sekadar, tetapi harus dilakukan secara berkesinambungan, sehingga anak tersebut tumbuh menjadi dewasa yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.

  1. Mendapatkan Pertolongan dari Allah SWT

Allah SWT tidak hanya menjanjikan surga bagi mereka yang beriman dan merawat anak yatim, tetapi juga akan memberikan bantuan kepada mereka ketika mereka menghadapi masalah atau kesulitan. Hal ini didasarkan pada sabda Rasulullah SAW dalam hadis berikut:

“….Allah akan menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).

  1. Terhindar dari Siksa di Akhirat

Siksa di akhirat tidak dapat dibandingkan dengan siksaan di dunia, karena siksaan di akhirat sangat pedih dan menyakitkan. Setiap orang tentu tidak ingin mengalami siksaan tersebut. Salah satu cara untuk terhindar dari siksaan di akhirat adalah dengan menyantuni anak yatim. Keutamaan menyantuni anak yatim dapat membuat kita terhindar dari siksaan ketika berada di akhirat, sebagaimana yang tercantum dalam hadis riwayat Thabrani berikut:

“Demi Yang Mengutusku dengan kebenaran, Allah tidak akan menyiksa orang yang menyayangi anak yatim, berbicara dengan lemah lembut kepada mereka, dan merasakan belas kasihan terhadap mereka yang yatim dan lemah.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).

Berdasarkan hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa mereka yang berperilaku baik dan penuh kasih sayang terhadap anak yatim tidak akan mengalami siksaan dari Allah di hari kiamat.

  1. Berkesempatan Menjadi Teman Rasulullah di Surga

Mendapatkan kesempatan untuk menjadi teman Rasulullah SAW di surga merupakan impian setiap Muslim. Keutamaan menyantuni anak yatim begitu besar sehingga orang-orang yang melakukannya berkesempatan mendapatkan tempat di sisi Rasulullah SAW di surga kelak. Anak yatim memiliki kedudukan yang mulia sehingga Allah SWT menjanjikan balasan yang istimewa, sebagaimana disampaikan dalam hadis berikut:

“Aku dan orang yang merawat atau memelihara anak yatim akan berada di surga seperti ini,” dan Rasulullah SAW mengisyaratkannya dengan menjulurkan jari telunjuk dan tengah sedikit terbuka. (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud, dan Ahmad dari Sahl bin Sa'd).

  1. Mendapat Gelar Abror (Orang yang Taat kepada Allah)

Mendapatkan gelar dari Allah SWT merupakan kehormatan yang luar biasa dan menjadi salah satu prestasi hidup. Dalam konteks ini, hadis berikut membahas tentang hal tersebut:

“Orang yang merawat anak yatim di kalangan umat Muslim, memberikan mereka makan dan minum, pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga, kecuali jika mereka melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Abbas).

  1. Sebagai Amal untuk Bekal di Akhirat

Pepatah yang terkenal “apa yang kita tanam, itu pula yang akan kita tuai” menggambarkan bahwa perbuatan kita di dunia akan mendapatkan balasan di akhirat, baik itu perbuatan baik maupun buruk. Menyantuni anak yatim dapat dianggap sebagai investasi amal untuk bekal di akhirat, seperti yang disampaikan dalam hadis Rasulullah SAW berikut:

“Ketika seorang manusia meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah (yang terus memberikan manfaat), ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim Abu Hurairah).

Menyantuni anak yatim termasuk dalam sedekah jariyah yang akan membantu kita terhindar dari siksa neraka. Dengan memberikan santunan secara rutin kepada anak yatim, kita akan meraih keselamatan di akhirat.

  1. Terhindar dari Golongan Pendusta Agama

Orang-orang yang menyakiti anak yatim dengan perkataan kasar, penghinaan, atau tindakan kekerasan akan termasuk dalam golongan pendusta agama. Hal ini sesuai dengan apa yang disebutkan dalam Surah Al-Ma'un ayat 1-3:

“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim dan tidak mendorong memberi makan kepada orang miskin.” (QS Al-Ma'un, ayat 1-3).

 

  1. Membuat Hati Menjadi Lembut

Tidak semua orang memiliki hati yang lembut, beberapa orang memiliki hati yang keras sehingga sulit menerima nasehat dan kebaikan dari orang lain. Bagi mereka yang memiliki hati yang keras, disarankan untuk mengasihi dan menyantuni anak yatim, sesuai anjuran Rasulullah SAW dalam hadis berikut:

“Seseorang mengadu kepada Nabi Muhammad tentang kekerasan hatinya. Nabi menjawab, ‘Berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (Ibnu Hajar Al-Asqalani).

  1. Mendapatkan Pahala yang Berlipat

Keutamaan menyantuni anak yatim lainnya adalah mendapatkan pahala yang berlipat-lipat dari Allah SWT. Pahala tersebut tidak hanya berlaku bagi kita, tetapi juga memberikan manfaat kepada orang lain, jika dilakukan dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW berikut:

“Siapa pun yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala yang sama seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Abu Daud dari Abu Mas'ud).

  1. Mendapatkan Kebaikan yang Melimpah

Keutamaan menyantuni anak yatim selanjutnya tercantum dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim laki-laki atau perempuan karena Allah, setiap helai rambut yang disentuh oleh tangannya akan mendatangkan banyak kebaikan.”

  1. Diberi Kehormatan dan Rezeki yang Melimpah

Allah SWT akan memberikan kemuliaan dan kelimpahan rezeki kepada kita yang mengasihi dan menyayangi anak yatim. Sebaliknya, orang yang berkecukupan tetapi tidak menyantuni dan memperhatikan anak yatim, rezekinya akan dikurangi oleh Allah SWT. Dalam Al-Qur'an terdapat surat dan ayat yang menjelaskan hal ini:

“Apabila Tuhan memberi kemuliaan dan memberi kebahagiaan kepada seseorang, ia berkata, ‘Tuhanku telah memuliakanku.' Tetapi jika Tuhan membatasi rezekinya, ia berkata, ‘Tuhanku menghinaku.' Tetapi sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim.” (QS. Al-Fajr : 15-17).

  1. Pahala yang Setara dengan Berjihad

Rasulullah SAW telah menjamin pahala yang istimewa bagi orang yang menyayangi anak yatim. Pahala tersebut setara dengan pahala orang yang berjihad di jalan Allah. Bayangkanlah betapa mulianya anak yatim sehingga dapat mendatangkan pahala setara dengan berjihad di jalan Allah SWT.

Rasulullah SAW juga menjelaskan bahwa menyantuni anak yatim sama dengan bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari, serta berangkat pagi dan sore hari untuk berjihad di jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, di mana Rasulullah bersabda:

“Barangsiapa yang merawat tiga anak yatim, bagaikan orang yang bangun di malam hari dan berpuasa di siang hari, serta bagaikan orang yang berangkat pagi dan sore hari dengan membawa pedangnya untuk berjihad di jalan Allah. Nantinya, dia akan bersamaku di surga seperti dua jari ini, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.”

  1. Memenuhi Segala Kebutuhan Hidup

Keutamaan menyantuni anak yatim lainnya adalah kemudahan dalam memenuhi segala kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup yang dimaksud di sini tidak hanya materi, tetapi juga kebutuhan lainnya. Misalnya, diberikan pertemuan dengan orang-orang baik, disandingkan dengan pasangan yang saleh/salehah, atau diberi anak-anak yang shaleh. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Al-Bani yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim dalam makanan dan minuman mereka hingga mencukupinya, maka dia pasti akan masuk surga.” (HR. Al-Bani, Shahih At Targhib, Malik Ibnu Harits: 1895).

  1. Termasuk dalam Golongan Orang Beriman

Orang-orang yang suka menghardik anak yatim termasuk dalam golongan pendusta agama. Sebaliknya, mereka yang sangat mengasihi dan secara rutin memberikan santunan kepada anak yatim akan termasuk dalam golongan orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:

“Dan mereka yang memberikan harta yang dicintai kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, mereka itulah orang-orang yang beriman dengan sungguh-sungguh dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah : 177).

Setelah mengetahui berbagai macam keutamaan menyayangi anak yatim di atas, tentunya kita merasa tergiur untuk memperoleh berbagai kenikmatan dari hal sederhana tersebut. Sahabat dapat menginvestasikan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan cara berdonasi di Yakesma. YAKESMA adalah lembaga Amil Zakat Nasional yang telah memiliki legitimasi dari Kementrian Agama RI dengan SK No 951 tahun 2017. Kami juga telah menyalurkan ribuan bantuan kepada anak yatim di berbagai daerah Indonesia. Sahabat, mari luaskan manfaat di dunia dan raih keberkahan hingga syafaat di akhirat.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Tentang Kami
    Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) didirikan pada 4 juli 2011, sebagai sebuah lembaga amil zakat yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan mereka yang telah berjasa dalam pengajaran pendidikan keterampilan pemberdayaan dan dakwah di masyarakat.
    Kontak Yakesma
    Jalan Teluk Jakarta No.9
    Komp. AL Rawa Bambu, Pasar Minggu,
    Jakarta Selatan 12520
    Telp: (021) 22 789 677 | WA. 0822 7333 3477
    Email: welcome@yakesma.org
    Sosial Media
    2023 - Yayasan Kesejahteraan Madani