Bagus, Kurir Ekspedisi Yang Perbuatan Baiknya Harus Kita Tiru

Not all heroes wear capes, tidak semua pahlawan memakai jubah. Ungkapan ini sangat populer, ditengah banyaknya berita negatif dan kriminal yang beredar, banyak sosok orang baik yang menginspirasi dunia dengan tindakan-tindakan sederhananya.

 

Membuktikan bahwa kebaikan dapat dilakukan siapa saja, setiap jiwa manusia memiliki sisi baiknya masing-masing, salah satu contoh kebaikan yang baru-baru ini viral adalah kebaikan yang dilakukan seorang kurir ekspedisi.

 

Bekerja sebagai kurir ekspedisi bagi Bagus Armanto (34), tak melulu soal mengantarkan barang ke customer. Ada banyak hal positif yang bisa dilakukannya sembari bekerja mencari nafkah mengantarkan paket konsumen. Baru-baru ini, video-videonya yang sedang mengedukasi dan memberitahu customer seputar keaslian barang mendapat banyak apresiasi dari warganet.

 

Dalam salah satu unggahan di akun Instagram-nya, Bagus tak langsung memberikan paket berisi ponsel kepada konsumen, seorang wanita paruh baya. Namun, ia terlebih dahulu menanyai jenis, harga, dan toko penjual ponsel. 

 

Berdasarkan pengakuan nenek tersebut, ponsel itu dibeli oleh cucunya melalui salah satu marketplace dengan harga Rp 1,1 juta. “Ini kan harganya lumayan, takutnya isinya tidak sesuai. Itu kalau nggak salah yang HP China RAM 12GB yang memorinya 512GB?” kata Bagus dalam video tersebut. “Kalau boleh saran ya, Mbak, itu handphonenya nggak sesuai, karena sudah banyak juga yang tertipu,” sambungnya.

 

Setelah berbicara panjang lebar, keduanya sepakat untuk return atau mengembalikan barang tersebut. Kepada Kompas.com, Rabu (28/9/2022), Bagus mengaku sudah sejak lama melakukan edukasi terhadap konsumen soal keaslian. Namun, ia baru mengabadikan aksinya itu sejak 2-3 bulan yang lalu.

 

Bagus mengatakan, ia melakukan edukasi tersebut karena merasa kasihan kepada warga yang tertipu dengan barang abal-abal. “Kalau dari segi jobdesk, kita mengantarkan paket, nyampe ke customer, dan antar barang, sudah cukup. Cuma kan harus mikir juga, kalau orang lain ketipu tega nggak sih,” kata pria asal Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur itu. “Dengan harga Rp 1 jutaan kan, orang pasti mengumpulkan uang dulu untuk membelikan anak atau cucunya,” sambungnya.

 

Dari kesadaran itu, Bagus selalu bertanya kepada konsumen apabila ada indikasi barang abal-abal. Ia menuturkan, ponsel abal-abal biasanya menawarkan spesifikasi RAM 12GB dan memori 512GB, tetapi hanya dijual dengan harga Rp 1 jutaan. Padahal, ponsel dengan keunggulan itu biasanya masuk kategori flagship atau ponsel mahal.

 

Kendati demikian, beberapa customer tetap memilih untuk mengambil barang itu dan tidak menghiraukan himbauan Bagus. Soal ini, Bagus memiliki sebuah pengalaman yang tak pernah dilupakannya. “Jadi ada bapak-bapak beli handphone harganya sekitar Rp 900.000-an, aku udah peringatin, ‘Pak ini handphone-nya harganya lumayan dan tokonya kurang jelas. Kalau saran saya di return aja, bapak bisa beli hp bekas di konter dengan harga itu,” jelas dia. “Tapi bapaknya ngotot, ‘Tidak apa-apa aku beli saja karena anak di rumah sudah ngarep handphone-nya datang. Aku yakin kok mas handphone-nya oke'. Prosedur kita, Kalau sudah diterima kan harus diproses melalui aplikasi. Nah setelah barang diterima, paket dibayar, proses diterima, otomatis sudah tidak bisa diapa-apain lagi,” sambungnya.

 

Dua jam kemudian, Bagus menerima panggilan telepon dari bapak tersebut dan mengaku bahwa ponsel tersebut tidak bisa diaktifkan. Menurutnya, ia sempat melakukan proses pengembalian di marketplace, tetapi ditolak oleh penjual.

postingan instagram bagus sang kurir baik

“Akhirnya saya enggak bisa bantu. Kalau saya bantu, berarti saya yang bayar. Kondisi saya kan finansialnya pas-pasan. Itu yang dari pagi sampai sore kepikiran terus,” ujarnya. Dalam seminggu, Bagus menyebut biasanya mendapati kasus pengiriman ponsel abal-abal sebanyak dua kali.

 

Tak hanya ponsel, Bagus juga kerap menemui adanya barang abal-abal lain yang diantar melalui ekspedisinya, seperti magic com dan sepatu. “Kalau jenis paket lain, lumayan sering. Misalnya, orang beli rice cooker promo Rp 90.000 dapatnya cuma kardus,” kata dia. Untuk mencegah penipuan, ia kerap melakukan konfirmasi ulang kepada konsumen apabila barang yang dibeli di atas Rp 300.000. Ke depan, Bagus berharap agar warga lebih cermat dalam membeli barang di marketplace dan tidak mudah tertipu dengan promo tak masuk akal. Berdasarkan pengalamannya, ia juga menyarankan agar tidak membeli barang di Facebook karena kerap bermasalah. “Karena kebanyakan orang-orang enggak ngerti, yang penting lihat gambar bagus dan harga murah langsung dibeli,” tutupnya. Bagus hanya satu dari sedikit warga yang terketuk hatinya untuk membantu sesama. Tak melulu hal besar, kebaikan bisa dilakukan sekecil apa pun dimulai dari lingkungan terdekat.

 

Mudah-mudahan kita semua dapat memberikan kebaikan kepada sesama sekecil apapun. Aamiin ya rabbal alamin. 

 

Sumber: Kompas.com

 

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Tentang Kami
    Yayasan Kesejahteraan Madani (YAKESMA) didirikan pada 4 juli 2011, sebagai sebuah lembaga amil zakat yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat dan mereka yang telah berjasa dalam pengajaran pendidikan keterampilan pemberdayaan dan dakwah di masyarakat.
    Kontak Yakesma
    Jalan Teluk Jakarta No.9
    Komp. AL Rawa Bambu, Pasar Minggu,
    Jakarta Selatan 12520
    Telp: (021) 22 789 677 | WA. 0822 7333 3477
    Email: welcome@yakesma.org
    Sosial Media
    2023 - Yayasan Kesejahteraan Madani