Yakesma gelar launching kegiatan Internalisasi nilai-nilai dan budaya lembaga secara hybrid pada 4 Oktober 2023 di kantor pusat Yakesma.

Acara ini dihadiri seluruh karyawan Yakesma baik itu kantor pusat dan juga cabang melalui saluran Zoom. Launching kegiatan Internalisasi nilai-nilai dan budaya merupakan bentuk komitmen terhadap RKAT 2023 yang telah disusun untuk menyukseskan transformasi Yakesma. 

“Point yang akan kita fokuskan hari ini ialah transformasi SDM. Karena transformasi apapun namanya baik itu digital, sistem, dan budaya itu kuncinya ada pada SDM.” Kata Sahabudin Direktur Utama LAZNAS Yakesma pada sambutanya. 

Sahabudin juga menyebutkan 3 hal yang harus disukseskan

1. Budaya kerja dan manajemen waktu yang baik
2. Fokus pada aktivitas kerja yang sudah ditentukan dan hasil yang hendak dicapai
3. Produktivitas dan layanan terbaik

Sebagai acara perdana, internalisasi nilai dan budaya diawali oleh Ketua DPS Yakesma, Kiai Atabik Lutfhi, LC.MA. yang memaparkan nilai trusted. Kiai Atabik membedah semua hal tentang nilai dari tinjauan syar'i, teoritis dan praktik. Ia menguraikan trusted sebagai nilai dasar Yakesma, memiliki tiga makna yaitu rahmat, amanah dan ihsan.

Kiai Atabik menjelaskan bahwa seseorang harus memiliki sifat rahmat, amanah dan ihsan. Rahmat memiliki makna yang luas, diantaranya ditandai dengan kesungguhan dalam beramal dan memberikan yang terbaik bagi orang lain. Dengan memiliki sifat rahmat dan dilengkapi dengan kesanggupan memikul amanah serta beramal dengan sebaik-baiknya maka seseorang akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.  

Pada kesempatan yang sama, Direktur HR GA IT, Sopyan menjelaskan bahwa internalisasi nilai dan budaya Yakesma akan diterapkan secara rutin dalam bentuk briefing pagi. Nilai-nilai Yakesma diantaranya nilai Trusted, Totality, Teamwork, dan Innovative menjadi pokok bahasan setiap harinya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sosialisasi kebijakan assessment dan kaji dampak program yang disampaikan oleh Direktur Program LAZNAS Yakesma, Romdlon Hidayat.

Tujuan dari sosialisasi ini agar Yakesma di pusat dan cabang memiliki standar khusus untuk melakukan assesment dan kaji dampak. Sehingga secara nasional, data penerima manfaat dapat diperoleh secara akurat, dapat diidentifikasi dan alhasil memudahkan pengambilan keputusan.